Lama tidak update, mumpung lagi ada keinginan untuk menulis jadinya langsung diupdate. Kebetulan tadi habis beres-beres buku waktu masih sekolah dulu dan menemukan buku Bahasa Indonesia. Setelah dibuka-buka lagi sambil nostalgia ada pembahasan tentang majas. Jadi ingat waktu dulu disuruh bikin kalimat majas banyak banget, udah dikerjain tapi tidak diperiksa sama gurunya. Bikin kesal.
Sekarang saya mau share tentang macam-macam majas. Langsung saja...
Gaya Bahasa atau Majas adalah suatu cara mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan bahasa yang indah dan personal. Gaya bahasa digunakan untuk meningkatkan efek dan menjelaskan gagasan-gagasan sehingga dapat dimnegerti baik oleh pembaca maupun pendengar. Bagi penulis, gaya bahasa memperlihatkan kekhasan bahasa serta jiwa dan kepribadian penulis.
Ada 4 macam majas yaitu
1. Majasa Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Pertautan
4. Majas Perulangan
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan meliputi :
a. Perumpamaan
Perumpamaan atau simile adalah gaya bahasa berupa perbandingan dua hal yang pada dasarnya berbeda tetapi sengaja dianggap sama. Gaya perbandingan secara eksplisit dijelaskan dengan pemakaian kata seperti laksana, ibarat, bagai, sebagai dan umpama.
Contoh :
- Gadis itu laksana bunga yang sedang mekar.
- Apa yang ia lakukan ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami.
b. Metafora
Metafora adalah suatu gaya bahasa yang membuat perbandingan secara langsung antara dua hal atau benda tanpa dinyatakan secara eksplisit dengan menggunakan kata seperti dan sejenisnya. Metafora merupakan gaya bahasa perbandingan yang paling singkat, padat dan tersusun rapi.
Contoh
- Pemuda adalah tulang punggung negara
c. Personifikasi
Personifikasi adalah penginsanan adalah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barang yang tidak bernyawa dan pada ide yang bersifat abstrak.
Contoh :
- Nyiur melambai-lambai ditiup angin.
- Mentari pagi tersenyum menyambut hari.
d. Antitesis
Antitesis adalah gaya bahasa dengan membuat suatu perbandingan (komparasi) antara dua antonim (kata-kata yang menytakan makna bertentangan satu sama lain)
Contoh :
- Anak itu malah bangga atas kegagalannya dalam tes masuk Universitas Negeri.
e. Pleonasme
Pleonasme adalah suatu gaya bahasa berupa pemakaian kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak perlu, Karena itu pada sebuah satuan bahasa disebut pleonasme artinya tetap utuh apabila kata yang berlebihan itu dihilangkan.
Contoh :
- Sayalah yang membawa buku itu dengan tangan saya sendiri.
- Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.
f. Tautologi
Tautologi hampir sama dengan pleonasme namun pada tautologi, kata-kata yang berlebihan itu pada dasarnya mengandung pengulangan dari kata yang lain.
Contoh :
- Sang ibu mencintai anak yang merupakan darah dagingnya sendiri.
- Dody mengawini janda, wanita yang ditinggal mati suaminya.
2. Majas Pertentangan
Bersambung....
Lettau
BalasHapus