Kayaknya udah setahun saya tidak melanjutkan rangkuman dunia Sophie. Melihat Statistik, ternyata banyak juga yang mencari ini. Entah untuk tugas atau untuk sekedar belajar filsafat. Saya tidak akan menceritakan Sophie lagi tapi langsung poin filsafatnya, karena disinilah inti dari novel filsafat ini. Mari kita mulai!
Setiap Filsuf memiliki proyek filosofnya masing-masing. Proyek disini adalah apa yang ingin diketahui filsuf. Seorang filsuf tidak memusatkan perhatiannya pada semua bidang filsafat. Dengan melihat proyek filsuf tersebut maka kita akan mudah mengikuti jalur pemikirannya.
Kita mulai dari para Filsuf Alam.
Siapakah filsuf alam? yaitu para filsuf Yunani paling awal. Mereka hanya menaruh perhatian pada alam dan proses-prosesnya. Proyek para filsuf Yunani paling awal adalah menyangkut masalah bahan dasar dan perubahan-perubahan di alam.
Tiga Filsuf dari Miletus
Miletus adalah sebuah koloni Yunani di Asia Kecil. Ketiga filsuf ini semuanya percaya pada keberadaan satu zat dasar sebagai sumber dari segala hal.
1. Thales
Thales beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu adalah air. Dia mungkin percaya bahwa seluruh kehidupan berasal dari air dan seluruh kehidupan kembali ke air lagi ketika sudah berakhir. Besar kemungkinan bahwa Thales memikirkan tentang cara air berubah menjadi es atau uap dan kemudian menjadi air kembali.
2. Anaximander
Dia beranggapan bahwa dunia hanyalah satu dari banyak sekali dunia yang muncul dan sirna di dalam suatu yang disebut yang tak terbatas. Berbeda dengan Thales yang memikirkan suatu zat yaitu air, dia berpikir bahwa segala sesuatu bersumber dari sesuatu yang berbeda dari benda-benda yang diciptakannya. Karena semua benda ciptaan itu terbatas, maka sesuatu yang muncul sebelum dan sesudah benda tersebut pastilah "tak terbatas"
3. Anaximenes
Dia beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu pastilah udara atau uap. Dia meneruskan dari pemikiran Thales bahwa segala sesuatu berasal dari air. Tapi dari manakah air? Anaximenes berpendapat bahwa air adalah udara yang dipadatkan. Dia juga berpendapat bahwa api adalah udara yang dijernihkan. Menurut Anaximenes, udara adalah asal-usul tanah, air dan api.
lalu muncul filsuf di koloni Yunani Elea di Italia Selatan sekitar 500 SM. Mereka mempertanyakan pemikiran 3 filsuf diatas, bagaimana mungkin suatu zat dengan tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang lain? dalam filsafat disebut masalah perubahan. Filsuf dari Elea ini sangat tertarik pada masalah ini.
1. Parmenides
Parmenides beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada pasti telah selalu ada, tidak ada sesuatu yang dapat berubah dan persepsi indra kita tidak dapat dipercaya. Dia lebih percaya pada akalnya.
2. Heraclitus
Dia beranggapan bahwa perubahan terus-menerus atau aliran sesungguhnya merupakan ciri alam yang paling mendasar. Heraclitus mengemukakan bahwa dunia ini dicirikan dengan adanya kebalikan dan pertentangan. Yang baik dan buru mempunyai tempat sendiri-sendiri yang tak terelakkan dalam tatanan dari segala sesuatu. Tanpa saling mempengaruhi antara dua hal yang berkebalikan itu maka dunia tidak akan pernah ada.
3.Empedocles
Dia berpendapat bahwa gagasan mengenai satu zat dasar harus ditolak. Sumber alam tidak hanya satu. Alam ini terdiri atas empat unsur atau akar yaitu tanah, udara, api dan air. Semua proses alam disebabkan oleh menyatu atau terpisahnya keempat unsur ini. Empedocles yakin bahwa ada dua kekuatan yang bekerja di alam. Dia menyebutnya cinta dan perselisihan. Cinta mengikat segala sesuatu dan perselisihan memisahkannya.
4. Anaxagoras
Anaxagoras berpendapat bahwa alam diciptakan dari partikel-partikel yang sangat kecil yang tak dapat dilihat mata dan jumlahnya tak terhingga. Lebi jauh lagi, segala sesuatu dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Anaxagoras menyebut partikel-partikel amat kecil ini yang memiliki sesuatu dari segala sesuatu dalam benih-benih mereka. Anaxagoras juga membayangkan "keteraturan" sebagai macam kekuatan yang menciptakan binatang dan manusia,bunga dan pohon.
Setiap Filsuf memiliki proyek filosofnya masing-masing. Proyek disini adalah apa yang ingin diketahui filsuf. Seorang filsuf tidak memusatkan perhatiannya pada semua bidang filsafat. Dengan melihat proyek filsuf tersebut maka kita akan mudah mengikuti jalur pemikirannya.
Kita mulai dari para Filsuf Alam.
Siapakah filsuf alam? yaitu para filsuf Yunani paling awal. Mereka hanya menaruh perhatian pada alam dan proses-prosesnya. Proyek para filsuf Yunani paling awal adalah menyangkut masalah bahan dasar dan perubahan-perubahan di alam.
Tiga Filsuf dari Miletus
Miletus adalah sebuah koloni Yunani di Asia Kecil. Ketiga filsuf ini semuanya percaya pada keberadaan satu zat dasar sebagai sumber dari segala hal.
1. Thales
Thales beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu adalah air. Dia mungkin percaya bahwa seluruh kehidupan berasal dari air dan seluruh kehidupan kembali ke air lagi ketika sudah berakhir. Besar kemungkinan bahwa Thales memikirkan tentang cara air berubah menjadi es atau uap dan kemudian menjadi air kembali.
2. Anaximander
Dia beranggapan bahwa dunia hanyalah satu dari banyak sekali dunia yang muncul dan sirna di dalam suatu yang disebut yang tak terbatas. Berbeda dengan Thales yang memikirkan suatu zat yaitu air, dia berpikir bahwa segala sesuatu bersumber dari sesuatu yang berbeda dari benda-benda yang diciptakannya. Karena semua benda ciptaan itu terbatas, maka sesuatu yang muncul sebelum dan sesudah benda tersebut pastilah "tak terbatas"
3. Anaximenes
Dia beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu pastilah udara atau uap. Dia meneruskan dari pemikiran Thales bahwa segala sesuatu berasal dari air. Tapi dari manakah air? Anaximenes berpendapat bahwa air adalah udara yang dipadatkan. Dia juga berpendapat bahwa api adalah udara yang dijernihkan. Menurut Anaximenes, udara adalah asal-usul tanah, air dan api.
lalu muncul filsuf di koloni Yunani Elea di Italia Selatan sekitar 500 SM. Mereka mempertanyakan pemikiran 3 filsuf diatas, bagaimana mungkin suatu zat dengan tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang lain? dalam filsafat disebut masalah perubahan. Filsuf dari Elea ini sangat tertarik pada masalah ini.
1. Parmenides
Parmenides beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada pasti telah selalu ada, tidak ada sesuatu yang dapat berubah dan persepsi indra kita tidak dapat dipercaya. Dia lebih percaya pada akalnya.
2. Heraclitus
Dia beranggapan bahwa perubahan terus-menerus atau aliran sesungguhnya merupakan ciri alam yang paling mendasar. Heraclitus mengemukakan bahwa dunia ini dicirikan dengan adanya kebalikan dan pertentangan. Yang baik dan buru mempunyai tempat sendiri-sendiri yang tak terelakkan dalam tatanan dari segala sesuatu. Tanpa saling mempengaruhi antara dua hal yang berkebalikan itu maka dunia tidak akan pernah ada.
3.Empedocles
Dia berpendapat bahwa gagasan mengenai satu zat dasar harus ditolak. Sumber alam tidak hanya satu. Alam ini terdiri atas empat unsur atau akar yaitu tanah, udara, api dan air. Semua proses alam disebabkan oleh menyatu atau terpisahnya keempat unsur ini. Empedocles yakin bahwa ada dua kekuatan yang bekerja di alam. Dia menyebutnya cinta dan perselisihan. Cinta mengikat segala sesuatu dan perselisihan memisahkannya.
4. Anaxagoras
Anaxagoras berpendapat bahwa alam diciptakan dari partikel-partikel yang sangat kecil yang tak dapat dilihat mata dan jumlahnya tak terhingga. Lebi jauh lagi, segala sesuatu dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Anaxagoras menyebut partikel-partikel amat kecil ini yang memiliki sesuatu dari segala sesuatu dalam benih-benih mereka. Anaxagoras juga membayangkan "keteraturan" sebagai macam kekuatan yang menciptakan binatang dan manusia,bunga dan pohon.
Laku nich Dunia Sophie-nya...:36
BalasHapus