Selasa, 30 November 2010

Karakteristik Bahasa Semit


Karakteristik bahasa Semit yang paling menonjol disbanding dengan bahasa-bahasa yang lain adalah akar kata bahasa-bahasa ini lebih banyak menggunakan konsonan daripada vocal. Dengan kata lain, bahwa makna dasar suatu kata terkait dengan konsonan akar kata. Sedangkan vocal dianggap dalam sebuah kata dan tidak merubah makna sebuah kata. Contoh: kata  كَتَّبَ ،  كَتْبٌ ،كُتِبَ ، كَتَبَ  dst. Makna asli kata-kata ini terkait dengan huruf  ت، ك   dan         . ب 

Banyak sekali terdapat kata yang maknanya terkandung dalam tiga konsonan akar kata, lalu diberi awalan atau sisipan untuk mengubah maknanya seperti kata: كَاتَبَ ، أَكْتَبَ ، اِنْكَتَبَا ، اِسْتَكْتَبَ ، مَكْتُبٌ ، مَكْتُوْبٌ ، كَاتِبٌ  ,dst
Itulah sebabnya, maka verba (fi’il) dalam bahasa-bahasa Semit memiliki sejumlah pola berimbuhan (mazid) yang menunjukkan berbagai makna yang diambil dari makna verba dasar yang dibentuk secara baku dengan mengubah kata dasar untuk menunjukkan kuantitas  atau kualitas perbuatan, seperti makna repfleksif, saling melakukan perbuatan, bentuk pasif dan lain-lain.

Selain itu bahasa-bahasa Semit banyak menggunakan huruf paringal (tenggoroka) seperti huruf  ح ، عdan ه , serta huruf tekanan dalam (mufakhkham), seperti ص dan ط

Bahasa Semit juga tidak terlalu memperhatikan cabang-cabang dari kala verba (lampau, kini dan akan datang). Dalam bahasa Semit terdapat 3 kala pokok yaitu lampau, kini dan akan datang. Sebagai contoh dalam bahasa Arab sebagai salah satu bahasa Semit, verba ada tiga bentuk yaitu verba bentuk lampau (madhi), bentuk kini (mudhari’) dan bentuk yang akan datang (mudhari’). Dalam bahasa Arab terdapat beberapa kata untuk menunjukkan kala yang akan datang yaitu سَوْفَ ، س   dan  لَنْ serta لَمْ   untuk kata lampau

Bahasa Semit tidak mengenal adanya bentuk kata gabungan  yang berasal dari nomina dan verba seperti dalam bahasa bahasa Inggris describe (mendeskripsikan, menggambarkan, menguraikan) yang berasal dari kata de+scribe yang sama denga bahasa Jerman bescreiben yang berasa dari kata be+schreiben. Begitu pula dalam kata bahasa Inggris circumstance (keadaan) yang berasal dari kata circum+stance yang sama dengan bahasa Jerman unstand yang berasal dari un+stand.
Sedangkan struktur idhafah (frase) dalam bahasa Semit hubungan antara mudhaf dan mudhaf ilaih sangat erat, sehingga dalam banyak hal seringkali keduanya melebur menjadi satu kata, terutama dalam perkembangan yang modern, seperti kata مَاوَرْد dan رِسْمَال  yang berasal dari kata مَاء وَرْد    (air bunga) dan رَأْسُ مَال (modal). Contoh lain dalam bahasa klasik حَبَقُر (dingin) yang berasal dari kata قُرّ + حَبُّ .


0 komentar:

Posting Komentar

 

Site Info



Free Page Rank Tool

Komen Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.