Kamis, 10 Februari 2011

Ngerahul. Apaan Sih?

Setelah jalan-jalan ngalor-ngidul. Facebookan tidak jelas. Bang Aqse membuat artikel tentang yang namanya ngerahul. Tanpa basa-basi langsung minta izin sama orangnya buat share langsung ke blog ini. Mau tau apa itu ngerahul. Silahkan dibaca!

Ngerahul adalah Satu bentuk tradisi sastra lisan dalam masyarakat Betawi yang diselenggarakan kapan saja dan dalam suasana apa saja. Ngerahul dikatakan sebagai gaya hidup karena menyertai kegiatan ngerahul merupakan legitimasi sosial bagi eksistensi seseorang agar dapat diterima dalam masyarakat dan dianggap sudah dewasa.

Ngerahul sebenarnya merupakan kegiatan sosial, yang berfungsi sebagai pengakuan terhadap keberadaan dan peranan seseorang dalam kehidupan masyarakat. Seseorang dianggap sudah dewasa jika ia diterima dalam kegiatan ngerahul.

Kegiatan ini biasanya melibatkan peserta yang sudah dewasa paling sedikit empat orang dan paling banyak sepuluh orang. Salah satu atau dua orang peserta mengambil peran sebagai pembawa lakon. Pembawa lakon yang mahir, kalau laki-laki biasanya disebut Pak Lengser. Meskipun ngerahul terkesan diselenggarakan dengan aturan tertentu, tetapi pelaksanaannya sendiri dilakukan secara spontan. Ketika sejumlah orang berkumpul untuk urusan tertentu, lalu salah seorang diantaranya yang dituakan atau dihormati menjadi pembawa lakon ngerahul. Melibatkan peserta campuran, baik laki-laki dan perempuan. Kekuatan ngerahul terletak pada cara pembawa lakon membawakannya, yaitu: penuturan yg mengalir; mimik dan gerak tubuh yang atraktif; dan kaya akan unsur humor.

Ngerahul mengandung pesan yang intinya mencegah perbuatan merusak dan menganjurkan perbuatan baik. Kegiatan ini berbeda dengan ngerumpi, atau ngobras, yang mempunyai sasaran gosip. Tema ngerahul berkaitan dengan sejarah, heroisme, horor, dan seks. Namun di bulan puasa tema seks biasanya dijauhi dan memilih tema horor. Tema dalam ngerahul tidak mesti konsisten, dalam bahasa Betawi disebut ngalor ngidul atau dalam bahasa Melayu disebut ke Barat ke Timur (nyok kite cerite ke Barat ke Timur). Pada sisi lain, ngerumpi memunculkan tema narcistik. Namun seringkali juga memilih tema lain yang biasanya tentang orang lain di luar audience ngerumpi. Dalam ngerumpi sama sekali tidak ada unsur seninya. Kekejaman pilihan kata dan istilah menjadi daya tarik kegiatan ini.

Apabila ingin tahu bagaimana bentuk cerita "ngerahul" itu bisa langsung berkunjung ke blognya bang Aqse disini 

Jika ada dari pembaca yang punya cerita-cerita "ngerahul" bisa langsung dishare. Kita ngerahul bareng-bareng.

Ditulis Oleh : Jainudin Al Batawy // 2/10/2011 10:54:00 PM
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Site Info



Free Page Rank Tool

Komen Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.