Sullamun Nayyiroin menggunakan sistem/ teori hasil pengamatan yang dilakukan oleh seorang Zij Sulthon (astronom pemerintah) yang bernama Ulugh Beyk as-Samarkand, ahli astronomi yang lahir di Salatin pada tahun 1393 Masehi dan meninggal di Iskandaria 1449 Masehi. Ia hidup pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah, tepatnya pada masa kepemimpinan khalifah Al-Makmun. Pada masa kepemimpinannya, sang khalifah memerintahkan para ilmuan untuk mendirikan observatorium, salah satunya yaitu di daerah Samarkand yang dikepalai oleh Ulugh Beyk tersebut. Ulugh Beyk adalah seorang astronom yang pandai dan mengepalai penyelidikan-penyelidikan yang menelan biaya yang tidak sedikit. Ulugh Beyk merupakan keponakan dari cucu Hulago dari keluarga Timur Lenk, Hasan Al A’raj, Si Pincang. Pada tahun 1437 M, Ia telah berhasil membuat sebuah Zij berdasarkan observasi yang dilakukannya. Pengertian dari Zij itu sendiri adalah tabel keangkaan yang diterapkan kepada planet-planet untuk mengetahui ciri masing-masing, baik jalan gerakannya, kecepatan, kelambatan, kediaman dan geraknya kembali. Ia menamakannya Zij Ulugh Beyk. Tabel-tabel tersebut masih menggunakan model angka Jumali yang merupakan model angka yang biasa digunakan oleh para ulama hisab tempo dulu untuk menyajikan data astronomis benda-benda langit. Angka ini menggunakan huruf-huruf arab, yaitu:
Model Angka Jumali
Sullamun Nayyiroin (Selamatnya Dua yang Bercahaya) adalah sebuah buku karangan Haji Muhammad Mansur Al-Batawie berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ulugh Beyk tersebut, yang sebelumnya telah ditalhis (dijelaskan) oleh orang tuanya sendiri yang bernama Abdul Hamid Bin Muhammad Damiri Al-Batawie dengan taqrir/ ketetapan dari Syeikh Abdurrahman bin Ahmad Al-Mishrie.
0 komentar:
Posting Komentar